MATERI PELAJARAN


EVOLUSI SOSIAL
Evolusi social adalah proses perubahan sosial yang berlangsung lambat dan dalam jangka waktu lama. Biasanya perubahan ini meliputi rentetan perubahan yang relatif kecil yang terus menerus yang saling berkesinambungan. Di samping itu perubahan sosial ini tidak direncanakan. Evolusi adalah perubahan masyarakat yang terjadi melalui proses difusi, dengan kata lain perubahan masyarakat terjadi melalui penyebaran kultur atau budaya. (Ankie MM. Hoogvelt, hal. 13)[1]
Menurut Sahlins dan Service, bahwa masyarakat yanbg mengalami proses evolusi pada tingkat yang sudah tinggi mempunyai ciri-ciri: (Ankie MM. Hoogvelt, hal. 10)
  1. Menampilkan cara-cara yang bervariasi dan lebiih efektif dalam mengeksploitasi sumber daya suatu variasi lingkungan yang lebi lengkap
  2. Relative lebi bebas terdapa pengaru lingkungan, dalam arti mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menyesuaikan diri terhdapa pengaruh lingkungan sekitarnya
  3. Masyarakat cenderung mendominasi dan menggantikan tipe masyarakat yang kurang maju
Selama berlangsungnya proses evolusi, akan ada beberapa hal yang terjadi:
  • Penemuan baru atau inovasi,
  • Adaptasi, yaitu proses penyatuan unsur budaya baru dengan budaya lama yang telah ada, dari proses adaptasi ini akan memunculkan sikap masyarakat yaitu integrasi dan disintegrasi. Integrasi terjadi bila masyarakat sepakat terhadap masuknya unsur budaya baru pada budaya yang telah ada. Disintegrasi terjadi bila sebagian masyarakat menolak terhadap unsur budaya baru tersebut, sehingga masyarakat yang tidak setuju dengan adanya unsure budaya baru dalam sistem kehidupannya akan melakukan perlawanan pada mereka yang setuju dan yang membawa masuk unsure tersebut.
  • Asimilasi, yaitu percampuran atau penggabungan unsur budaya baru dengan budaya lama yang menghasilkan kebudayaan baru yang memang berbeda dengan budaya lama, dengan meninggalkan budaya lama tersebut. Karena mereka menganggap budaya baru tersebut lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupan mereka.
  • Akulturasi, percampuran dua budaya atau lebih yang menghasilkan bentuk budaya baru tanpa meninggalkan budaya lama.
Contoh evolusi yang sederhana, Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh atau tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya.
Pada zaman purba pakaian terbuat dari bahan dedaunan, kulit binatang ataupun kulit kayu, dimana pakaian tersebut berfungsi sebagai pelindung diri dari cuaca. Seiring dengan perkembangannya pakaian yang mereka pakai mulai berkembang dan mempunyai fungsi lain yaitu membedakan pemimpin dari kelompok dengan anggota kelompok.
Dalam masa kerajaan, mayoritas perempuan memakai kemben dan kebaya, bsik masyarakat biasa mauun keluarga kerajaan, sedangkan laki-laki masyarakat biasa memakai celana panjang kolor berwarna hitam, sedangkan laki-laki kerajaan tidak memakai celana, namun memakai penutup dari kain yang disebut dengan jarik.
Setelah penjajah masuk, baru masyarakat mengenal kemeja, jas, dan pakaian yang memakai aksesoris seperti kancing, kerah, resleting dan lain-lain. Hingga sekarang perubahan terus berkembang sesuai dengan mode yang diharapkan oleh pemakainya. Sehingga fungsi asli dari pakaian atau baju yang berguna untuk melindungi tubuh dari pengaruh dari luar dan menjaga dari pandangan orang lain, berubah
:embuat ciri khas yang berbeda pada pemakai. Model pakaian yang sangat banyak memungkinkan seseorang untuk mengenakan pakaian yang menjadi ciri khasnya sendiri.


    1. Contohnya terjadi pada kehidupan suku bangsa kita seperti Nias, Dani, Dayak, dan Sakai. Perubahan tersebut juga terjadi pada masyarakat desa menjadi masyarakat kota yang kompleks dan perubahan mata pencaharian hidup.

    1. Contoh evolusi yang sederhana, Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh atau tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Pada zaman purba pakaian terbuat dari bahan dedaunan, kulit binatang ataupun kulit kayu, dimana pakaian tersebut berfungsi sebagai pelindung diri dari cuaca. Seiring dengan perkembangannya pakaian yang mereka pakai mulai berkembang dan mempunyai fungsi lain yaitu membedakan pemimpin dari kelompok dengan anggota kelompok. Dalam masa kerajaan, mayoritas perempuan memakai kemben dan kebaya, bsik masyarakat biasa mauun keluarga kerajaan, sedangkan laki-laki masyarakat biasa memakai celana panjang kolor berwarna hitam, sedangkan laki-laki kerajaan tidak memakai celana, namun memakai penutup dari kain yang disebut dengan jarik.

    1. Contohnya, adanya modernisasi mengakibatkan perubahan pada sistem transportasi, dan system perbankan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar